Gemuruh riuh canda tawa dan antusiasme menghiasi pendopo balai kota Surakarta pada Sabtu, [24/05/25]
Telah dilaksanakan kegiatan Penganugerahan Festival Literasi Nasional Nyalanesia tahun 2025. Kali ini, Komunitas Literasi Perpustakaan Gibraltar MAN Temanggung berkesempatan untuk ikut serta menghadiri kegiatan tersebut.
Seremonial acara dimulai pada pukul 08.30 WIB waktu setempat. Dengan diawali pembukaan, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, diharapkan dapat melancarkan jalannya acara hingga nanti. Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Dalam sambutannya, ketua penyelenggara Festival Literasi Nasional menekankan pentingnya pemahaman literasi dalam mencetak generasi muda yang siap berkontribusi terhadap Indonesia di era mendatang.
“Literasi bukan hanya tentang huruf dan angka, namun juga memfasilitasi guru dan siswa untuk berkarya dan meraih mimpinya” Tutur Imam Subkhan selaku ketua penyelenggara.
Ini, menjadi acuan bahwasanya Literasi tak hanya mencakup angka dan huruf yang tertulis namun bagaimana memberi ruang untuk mengeksplorasi dan berproses.
Ini artinya, platform Nyalanesia sebagai wadah inspirasi, eksplorasi, dan aspirasi telah ikut serta dalam peningkatan taraf literasi Indonesia.Dengan, mengangkat tema
“Merdeka Belajar Merdeka Berkarya” bertujuan mengajak generasi muda untuk berani mencari jati diri, berani berkarya dan meraih mimpi.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Lenang Menggala, selaku 𝘧𝘰𝘶𝘯𝘥𝘦𝘳 Nyalanesia yang mengulik bagaimana proses terbentuknya platform Literasi Nyalanesia. Nyalanesia tumbuh dan berkembang sejak tahun 2016 hingga saat ini sudah memasuki tahun ke sembilan.
Usai kegiatan tersebut adapula sambutan dari wakil walikota Surakarta yakni Astrid Widyani, yang menyatakan dukungan penuh pada penyelenggaraan Festival Literasi Nasional dan kemitraan dengan Nyalanesia. Beliau juga menekankan pentingnya 𝘰𝘱𝘦𝘯 𝘮𝘪𝘯𝘥𝘦𝘥 bagi generasi muda.
“Kunci utama pembelajaran lebih luas adalah berpikir kritis, daya cipta, untuk lebih maju ke global pendidikan adalah kunci mengubah dunia” ungkap Widya.
Selanjutnya, kegiatan disambung dengan penampilan ‘Vocadurita’ team paduan suara dari Universitas Sebelas Maret. Membawakan lagu Indonesia Pusaka dan 𝘫𝘪𝘯𝘨𝘭𝘦 Nyalanesia, penampilan mereka berhasil menyihir pendengar hingga ikut serta merasakan betapa bangga kita menjadi Indonesia dan penggerak literasi.
Tak ketinggalan, diskusi asik mengenai pentingnya pendidikan dan cinta pada rupiah juga turut tergabung dalam susunan acara. Diskusi ini menambah wawasan bagi para peserta kegiatan.
Penganugerahan juara nasional dilaksanakan untuk memberi apresiasi luar biasa bagi para peserta, yang kemudian masing-masing dari mereka mendapat mandat sebagai finalis Penggerak Literasi Nasional.
Kegiatan ditutup dengan rangkaian penampilan para peserta peraih juara nasional naik tari, drama maupun monolog. Harapannya, semoga Nyalanesia dan Festival Literasi ini dapat terus berkembang lebih jauh dan berdampak bagi literasi di Indonesia.