MAN Temanggung melaksanakan upacara yang luar biasa yakni peringatan Hari Kartini yang ke- 146. Upacara ini diikuti oleh guru, karyawan, serta siswa(i) MAN Temanggung yang dimulai pada pukul 07.00 di halaman utama MAN Temanggung. _Dresscode_ acara kali ini yaitu batik atau beskap untuk putra, dan kebaya (baju adat) atau batik untuk putri. Ini menjadi cerminan supaya putra putri penerus bangsa memiliki rasa cinta tanah air, dan melestarikan budayanya.

 

Upacara kali ini diawali dengan pembukaan, pembacaan Pancasila oleh Agnes Ariningtyas, M.Pd selaku pembina upacara yang kemudian diikuti oleh seluruh peserta upacara, pembacaan Undang – Undang Dasar 1945 oleh petugas upacara, dan dilanjutkan dengan amanat dari sang pembina upacara yakni Agnes Ariningtyas, M.Pd.

” Kartini adalah seorang perempuan, ia adalah santri kyai soleh darat, dia adalah pribadi yang cinta buku, maka dari itu, generasi muda harus melek dengan membaca, pergi ke perpustakaan, dan meminjam buku, Kartini, perempuan sederhana yang bukann meminta kekayaan untuk mahar, tetapi terjemahan al quran”, ucapnya saat berpidato di mimbar halaman utama Madrasah.

 

Artinya, kita sebagai generasi muda tetap harus mempertahankan apa yang telah diperjuangkan. RA. Kartini telah memperjuangkan pendidikan , maka generasi muda lah yang harus melek pendidikan dengan cara membaca. Karena dengan membaca, kita bisa menemukan apa yang tidak kita ketahui atau bahkan belum pernah ada sebelumnya. Maka dari itu, jadilah generasi muda yang tetap memperjuangkan dan mempertahankan pendidikan dalam versi masa kini. Setelah amanat pembina selesai, tak lupa kita bersama – sama menyanyikan lagu RA Kartini untuk mengenang perjuangan beliau. Upacara ini ditutup dengan pembacaan doa dan pembubaran barisan.

 

Dengan adanya upacara ini, harapannya jasa – jasa pengorbanan beliau akan tetap terkenang serta semakin banyak generasi muda yang memperjuangkan dan mempertahankan pendidikan serta kedudukan mereka khususnya perempuan – perempuan hebat di masa depan dengan versi terbaik menurut dirinya masing – masing.