MAN Temanggung – KULINTANG

Kegiatan Gibraltar Cinema kembali digelar di Perpustakaan Gibraltar MAN Temanggung dengan Program menonton film bersama yang merupakan agenda perdana dari divisi event Kulintang sebagai sarana edukatif sekaligus hiburan bagi para siswa. Acara ini berlangsung pada hari Rabu [15/10/2025].

Seperti biasanya, film yang akan ditayangkan dipilih melalui sistem voting oleh anggota divisi. Dari hasil voting terbaru, film “RUMAH UNTUK ALIE” terpilih sebagai pemenang di antara empat film nominasi lainnya. Pemutaran film berlangsung di ruang multimedia Perpustakaan Giblartar MAN Temanggung, yang telah disiapkan dengan suasana nyaman agar penonton dapat menikmati jalannya cerita dengan baik.

Rumah untuk Alie merupakan film produksi Falcon Pictures yang mengangkat kisah menyentuh tentang perjuangan seorang gadis remaja bernama Alie dalam mencari kasih sayang dan penerimaan di tengah keluarganya yang dilanda konflik. Cerita berawal dari Sana, ibu Alie, seorang wartawan yang berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya. Seusai kembali dari tugas peliputan, Sana berusaha meluangkan waktu bersama keluarga kecilnya. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Ia kembali dipanggil oleh atasannya untuk meliput di negara yang sedang berkonflik. Meskipun sang suami, Abimayu, sempat menolak karena khawatir akan keselamatannya akan tetapi Sana tetap berangkat. Tragisnya, ia menjadi korban dalam konflik tersebut dan tidak pernah kembali.

Kehilangan istrinya membuat Abimayu terpuruk. Namun, seiring waktu ia mencoba bangkit dan menikah lagi dengan Qianla, seorang perawat yang pernah bekerja di rumah mereka. Dari pernikahan itu lahirlah Alie, anak perempuan yang tumbuh dalam kasih sayang dan kemanjaan kedua orang tuanya. Seiring bertambahnya usia, Alie tumbuh menjadi remaja yang ceria dan bercita-cita menjadi seorang content creator sukses. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika dalam perjalanan bersama keluarga, Alie memaksa ibunya untuk merekam video walau sang ibu sedang menyetir.

Kecelakaan pun tak terhindarkan. Insiden tersebut membuat ibunya meninggal dunia, sementara Alie harus menerima kenyataan bahwa kakaknya mengalami cacat permanen akibat kecelakaan itu. Kematian kedua istrinya membuat Abimayu kembali diliputi kesedihan mendalam. Sejak saat itu, hubungannya dengan Alie menjadi renggang. Sang ayah jarang berbicara dengannya, bahkan terlihat seolah menjauh. Kakak-kakaknya pun mulai menunjukkan sikap dingin terhadap Alie.

Kegiatan Giblartar Cinema kali ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi para siswa. Melalui kisah film Rumah untuk Alie, penonton diajak memahami pentingnya keluarga, tanggung jawab, dan arti penyesalan. Film ini mengajarkan bahwa kasih sayang tidak selalu bisa diulang, dan setiap tindakan kecil dapat membawa dampak besar dalam kehidupan.

Diharapkan, kegiatan Giblartar Cinema dapat terus berlanjut di masa mendatang sebagai wadah pembelajaran yang inspiratif. Selain mempererat kebersamaan antaranggota Kulintang dan siswa MAN Temanggung, kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan minat terhadap dunia sinema serta memperkaya wawasan peserta melalui pesan moral dari setiap film yang ditayangkan.